Minyak
Bumi
|
April 9
2011
|
|
(Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum,
dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai
emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah
terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi.)
|
Sma N 8 Denpasar
|
XI IPA 1
1.Proses
terbentuknya minyak bumi
M
|
anusia
hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak bumi. Tidak hanya
untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. Adakah yang menyadari
bahwa pakaian kita ini menggunakan komponen yang berasal dari minyak bumi?
Bahkan sampai ke pupuk pun menggunakan minyak bumi, sehingga tanaman bisa subur
dan menghasilkan berbagai macam hasil tanaman.
Listrik
yang menerangi rumah juga mengunakan generator yang bahan bakarnya dari minyak
bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-lain semuanya itu
menggunakan bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya minyak bumi itu
tiada, atau habis cadangannya?
Lalu
bagaimanakah cara minyak bumi ini terbentuk ?
Minyak
bumi terbentuk dari organisme, tumbuhan, dan hewan, berukuran sangat kecil yang
hidup di lautan purba. Begitu organisme ini mati, lalu terkubur di dasar laut
dan kemudian tertimbun oleh pasir dan lumpur. Kemudian ia akan terbentuk
lapisan yang kaya akan zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan.
Proses ini berulang secara terus-menerus, sehingga satu lapisan akan menutup
lapisan berikutnya. Dan ini berlangsung selama jutaan tahun. Selama jutaan
tahun itu pula dimungkinkan lautan tersebut menyusut dan berpindah tempat
karena adanya gerakan dari lempeng-lempeng bumi.
Endapan
yang terbentuk ini umumnya miskin oksigen. Sehingga tidak dimungkinkan material
organik dari organisme, tumbuhan, maupun hewan tersebut terdekomposisi secara
sempurnya. Tetapi ada bakteri anaerob (tidak menggunakan oksigen dalam
hidupnya) yang mengurai material ini, sedikit demi sedikit, molekul demi
molekul, selama jutaan tahun menjadi material yang kaya akan hidrogen dan
karbon. Seiring dengan terdekomposisinya material ini, muncul tekanan yang
disebabkan oleh batuan yang mengendap di atasnya, sehingga temperatur dan
tekanannya menjadi tinggi dan kemudian secara perlahan-lahan akan mengubah
sisa-sisa bahan organik tersebut menjadi minyak dan gas bumi.
Minyak
bumi yang dihasilkan ini kemudian akan bergerak ke lapisan batuan yang atas
karena massa jenisnya yang rendah. Minyak bumi ini akan menuju batuan yang
mempunyai pori-pori yang ukurannya cukup. Sehingga minyak akan terakumulasi di
lapisan batuan tersebut. Lapisan batuan yang bisa mengandung minyak inilah yang
disebut dengan reservoir minyak.
2.Komposisi
dan Penggolongan minyak bumi
Fase : cair, gas, padat
Komposisi utama :
a. Hidrokarbon (83 – 87 % C,11 – 14 % H)
b. Senyawa Nitrogen (0 – 0,5 %)
c. Senyawa Sulfur (0 – 6 %)
d. Oksigen (0 – 3,5 %)
Kualitas minyak bumi diukur dengan bilangan oktan
Bilangan Oktan
Pengukuran terhadap kemampuan bahan bakar untuk menghindari atau mengatasi “knocking” (berisik pada mesin) disebabkan oleh compression ratio pada motor relatif tinggi
Ditentukan dengan memasukkan bahan bakar yang akan diukur pada motor khusus yang mempunyai satu silinder, kemudian dibandingkan dengan motor tertentu, yang dijalankan dengan perbandingan bahan bakar :
Iso-oktana : n-heptana
(2.2.4 trimethyl pentane)
Bilangan oktan iso-oktana = 100
n-heptana = 0
Komposisi utama :
a. Hidrokarbon (83 – 87 % C,11 – 14 % H)
b. Senyawa Nitrogen (0 – 0,5 %)
c. Senyawa Sulfur (0 – 6 %)
d. Oksigen (0 – 3,5 %)
Kualitas minyak bumi diukur dengan bilangan oktan
Bilangan Oktan
Pengukuran terhadap kemampuan bahan bakar untuk menghindari atau mengatasi “knocking” (berisik pada mesin) disebabkan oleh compression ratio pada motor relatif tinggi
Ditentukan dengan memasukkan bahan bakar yang akan diukur pada motor khusus yang mempunyai satu silinder, kemudian dibandingkan dengan motor tertentu, yang dijalankan dengan perbandingan bahan bakar :
Iso-oktana : n-heptana
(2.2.4 trimethyl pentane)
Bilangan oktan iso-oktana = 100
n-heptana = 0
Perbandingan persen
volumetrik iso-oktana & n-heptana yang memberikan jumlah ketukan yang sama
terhadap bahan bakar yang diuji, menyatakan bilangan oktan bahan bakar yang
diuji
Contoh :
Campuran 90 % volume iso-oktana &
10 % volume n-heptana
memberikan ketukan yang sama dengan bahan bakar X pada motor uji berarti bilangan oktan bahan bakar X adalah 90 (berdasarkan hidrokarbon yang dikandung)
Minyak mentah parafinik (parafin, isoparafin, olefin) rantai hidrokarbon terbuka
Minyak mentah naphtenik (naphtena) rantai hidrokarbon tertutup(cincin)
Campuran (mixed based)
Contoh :
Campuran 90 % volume iso-oktana &
10 % volume n-heptana
memberikan ketukan yang sama dengan bahan bakar X pada motor uji berarti bilangan oktan bahan bakar X adalah 90 (berdasarkan hidrokarbon yang dikandung)
Minyak mentah parafinik (parafin, isoparafin, olefin) rantai hidrokarbon terbuka
Minyak mentah naphtenik (naphtena) rantai hidrokarbon tertutup(cincin)
Campuran (mixed based)

3.JENIS-JENIS MINYAK
MENTAH BERDASARKAN KOMPOSISI HIDROKARBON
Aliphatics/rantai
hidrokarbon terbuka
n parafin (CnH2n+2)
n parafin (CnH2n+2)
- fraksi utama
- bilangan oktan rendah
Iso parafin (CnH2n+2)
Jumlah sedikit
Dapat dinaikkan melalui proses-proses lanjutan
Mempunyai rantai cabang
Baik untuk “internal combustion engine”
Jumlah sedikit
Dapat dinaikkan melalui proses-proses lanjutan
Mempunyai rantai cabang
Baik untuk “internal combustion engine”
Olefin (CnH2n+2)
Tidak ada dalam minyak
mentah
Hasil proses cracking katalitis
Baik untuk bahan baku zat petrokimia
B. Aromatic/senyawa cincin.
1. Naphtena (CnH2n) sikloheksana
Banyak dalam minyak mentah
Senyawa siklis jenuh & tidak reaktif
MR rendah dimanfaatkan sebagai bahan bakar
MR tinggi berada dalam fraksi gas
Hasil proses cracking katalitis
Baik untuk bahan baku zat petrokimia
B. Aromatic/senyawa cincin.
1. Naphtena (CnH2n) sikloheksana
Banyak dalam minyak mentah
Senyawa siklis jenuh & tidak reaktif
MR rendah dimanfaatkan sebagai bahan bakar
MR tinggi berada dalam fraksi gas
Aromatis (CnH2n-6)
Berjumlah sedikit dalam minyak mentah
Dibutuhkan dalam bensin (premium) karena mempunyai anti knocking
Sering dipisahkan dari minyak bumi sebagai bahan baku petrokimia
C. Pengotor
1. Senyawa Sulfur dan Nitrogen
Merupakan kotoran
Sulfur berbau dan dapat menimbulkan korosi
Pada bensin dan minyak tanah kedua senyawa ini dipisahkan dari produk
Berjumlah sedikit dalam minyak mentah
Dibutuhkan dalam bensin (premium) karena mempunyai anti knocking
Sering dipisahkan dari minyak bumi sebagai bahan baku petrokimia
C. Pengotor
1. Senyawa Sulfur dan Nitrogen
Merupakan kotoran
Sulfur berbau dan dapat menimbulkan korosi
Pada bensin dan minyak tanah kedua senyawa ini dipisahkan dari produk
4.produk produk minyak bumi
Dibedakan berdasarkan
titik didih
Gas kilang
C1 & C2 : untuk bahan bakar di kilang
C3 : las propana, bahan bakar rambu laut
LPG : bahan bakar rumah tangga
Kerosin
Untuk bahan bakar keperluan rumah tangga
Gas kilang
C1 & C2 : untuk bahan bakar di kilang
C3 : las propana, bahan bakar rambu laut
LPG : bahan bakar rumah tangga
Kerosin
Untuk bahan bakar keperluan rumah tangga
Aviation turbine fuel
Untuk bahan bakar pesawat jet (mesin turbin)
4. Aviation gasoline
Untuk bahan bakar pesawat terbang
5. Motor gasoline
Untuk bahan bakar kendaraan bermotor (super, premium, premix, TT, Super TT)
Untuk bahan bakar pesawat jet (mesin turbin)
4. Aviation gasoline
Untuk bahan bakar pesawat terbang
5. Motor gasoline
Untuk bahan bakar kendaraan bermotor (super, premium, premix, TT, Super TT)
6. High speed diesel
fuel (minyak solar)
Untuk mesin disel
7. Industrial diesel fuel (minyak disel)
untuk mesin disel berat
8. Residu
Untuk bahan bakar industri petrokimia, bahan bakar industri (umum), bahan baku perlumas dsb.
Untuk mesin disel
7. Industrial diesel fuel (minyak disel)
untuk mesin disel berat
8. Residu
Untuk bahan bakar industri petrokimia, bahan bakar industri (umum), bahan baku perlumas dsb.
Produk-produk samping
Pelarut (benzena,toluena, xilena)
Lilin (membatik)
Aspal
Petroleum coke
Pelarut (benzena,toluena, xilena)
Lilin (membatik)
Aspal
Petroleum coke
5.proses pengolahan dan proses proses
tambahan
PROSES UTAMA
Penyulingan
Untuk memisahkan jenis-jenis minyak berdasarkan titik didih dalam kolom destilasi
Perengkahan (cracking)
Untuk memecah hidrokarbon berat menjadi kecil
Hasil : gasoline dengan mutu baik
Hasil samping : butana, iso butana & olefin ringan
Penyulingan
Untuk memisahkan jenis-jenis minyak berdasarkan titik didih dalam kolom destilasi
Perengkahan (cracking)
Untuk memecah hidrokarbon berat menjadi kecil
Hasil : gasoline dengan mutu baik
Hasil samping : butana, iso butana & olefin ringan
Reforming
Perubahan bentuk/struktur molekul
Memanaskan bensin, uap dilewatkan tumpukan katalisator sehingga terjadi perubahan bentuk
Alkilasi
Penggabungan molekul-molekul 2 jenis
Molekul-molekul gas :
butylene & isobutane menjadi akylate (bahan avtur)
Perubahan bentuk/struktur molekul
Memanaskan bensin, uap dilewatkan tumpukan katalisator sehingga terjadi perubahan bentuk
Alkilasi
Penggabungan molekul-molekul 2 jenis
Molekul-molekul gas :
butylene & isobutane menjadi akylate (bahan avtur)
Polimerisasi
Penggabungan molekul-molekul sejenis
molekul-molekul gas digabung menjadi polimer
Untuk pembuatan bensin mutu tinggi
Pemurnian
Pembuangan kotoran pada produk
Pemurnian berdasarkan sifat produk,
Penggabungan molekul-molekul sejenis
molekul-molekul gas digabung menjadi polimer
Untuk pembuatan bensin mutu tinggi
Pemurnian
Pembuangan kotoran pada produk
Pemurnian berdasarkan sifat produk,
misal :
“copper sweetening” & “doctor treating” untuk menghilangkan kotoran penyebab karat dan bau
“acid treatment” untuk membuang lumpur sambil memperbaiki warna dan daya tahan
“desulfurizing” untuk menghilangkan Sulfur yang dapat menyebabkan karat
Blending (pencampuran)
Bensin untuk dijual harus diberi :
Additive : TEL (Tetra Ethyl Lead) untuk menambah tenaga dan mengurangi knocking
Inhibitor : agar tahan lama
“copper sweetening” & “doctor treating” untuk menghilangkan kotoran penyebab karat dan bau
“acid treatment” untuk membuang lumpur sambil memperbaiki warna dan daya tahan
“desulfurizing” untuk menghilangkan Sulfur yang dapat menyebabkan karat
Blending (pencampuran)
Bensin untuk dijual harus diberi :
Additive : TEL (Tetra Ethyl Lead) untuk menambah tenaga dan mengurangi knocking
Inhibitor : agar tahan lama
PROSES - PROSES TAMBAHAN
UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS
Proses dewaxing
Untuk menghilangkan “wax” ( n parafin MR tinggi)
Untuk menghasilkan minyak pelumas dengan pour point rendah
Proses deasphalting
Proses penghilangan asphalt
Untuk menghasilkan minyak pelumas
Proses penghilangan sulfur
Proses dewaxing
Untuk menghilangkan “wax” ( n parafin MR tinggi)
Untuk menghasilkan minyak pelumas dengan pour point rendah
Proses deasphalting
Proses penghilangan asphalt
Untuk menghasilkan minyak pelumas
Proses penghilangan sulfur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar